KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, makalah ini merupakan salah satu
dari tugas mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
Dalam penyelesaian makalah ini
yang berjudul “Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan”. Tidak lupa
penulis mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga dengan selesainya
makalah ini dapat memberikan manfaat pada penulis khususnya dan seluruh pembaca
pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah.......................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1 Pengertian Kebugaran Jasmani.................................................................. 3
2.2 Fungsi Kesegaran Jasmani ........................................................................ 4
2.3 Daya Tahan Jantung Dan Paru-paru........................................................... 5
2.4 Daya Tahan Otot........................................................................................ 6
2.5 Kelenturan (Fleksibilitas)........................................................................... 6
2.6 Kekuatan Otot........................................................................................... 7
2.7 Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani.......................................................... 8
2.8 Tes Kebugaran Jasmani.............................................................................. 15
2.9 Cara Mudah Agar Tetap Sehat................................................................... 16
BAB III
PENUTUP .......................................................................................... 18
3.1 Simpulan.................................................................................................... 18
3.2 Saran.......................................................................................................... 18
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesegaran
jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat ini.
Mengenai definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian
sebagai berikut :
Sadoso
Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani adalah kemampuan
seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa
lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak.
Dengan
kata lain Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang
kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya.
Agus
Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa Kesegaran Jasmani adalah
kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi
daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan.
Sumosardjuno dan Giri Widjojo menyatakan kesegaran jasmani adalah kemampuan
tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas fisiologi terhadap
keadaan lingkungan atau kerja fisik secara efisien tanpa lelah berlebihan.
Suratman
(1975) kesegaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kesegaran menyeluruh
(total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan
hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stres
fisik yang layak.
Seseorang yang memilik kasegaran
jasmani yang baik dapat diartikan cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan
pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga
masih memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas
mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani yang baik
memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup yang
produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak.
Komponen
kesegaran jasmani dibagi menjadi 2 bagian yaitu yang berkaitan dengan kesehatan
(health-related fitness) dan komponen yang berkaitan dengan keterampilan
(skills related fitness).
Komponen
kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari daya tahan
jantung dan paru-paru, komposisi tubuh, fleksibilitas, kekuatan dan daya tahan
otot. Sedangkan komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
keterampilan, meliputi: daya ledak, kecepatan, kelincahan, koordinasi,
kecepatan, reaksi dan keseimbangan.
Berdasarkan
beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran jasmani dapat
diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan
bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang
cepat seperti pada saat belum melakukan aktivitas.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah yang berjudul
Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan mengangkat masalah-masalah
sebagai berikut:
- Apa pengertian kesegaran jasmani yang berhubungan
dengan kesehatan ?
- Apa Tujuan kesegaran jasmani ?
- Mengetahui daya tahan jantung dan paru-paru ?
- Bagaimana daya tahan otot ?
- Kelenturan
(fleksibilitas) ?
- Bagaimana kekuatan otot ?
- Beberapa bentuk latihan kebugaran jasmani ?
- Tes kebugaran jasmani ?
- Cara merawat tubuh agar menjadi sehat ?
1.3 Tujuan Makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk:
- Untuk mengetahui pengertian kesegaran jasmani yang
berhubungan dengan kesehatan.
- Untuk mengetahui tujuan kesegaran jasmani.
- Untuk mengetahui daya tahan jantung dan paru-paru.
- Untuk mengetahui daya tahan otot
- Kelenturan (fleksibilitas).
- Untuk mengetahui kekuatan otot.
- Untuk mengetahui tips menjaga tubuh agar tetap sehat.
- Untuk mengetahui mengetahui tes kebugarb jasmani.
- Untuk mengetahui cara merawat tubuh agar menjadi sehat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebugaran / Kesegaran
Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan
Kesegaran
jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat ini. Untuk
mempertegas agar pengertian lebih sesuai dengan apa yang dimaksud, ada beberapa
pendapat para ahli atau pakar kesegaran jasmani.
Kesegaran
jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular di mana kecepatan dan
ketahanan merupakan kriteria utama.
Sedang
menurut ahli-ahli pendidikan jasmani kesegaran jasmani adalah kapasitas
fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu kerja tertentu dengan hasil
yang baik tanpa kelelahan yang berarti (Depdikbud, 1992:9).Seseorang yang
memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan cukup mempunyai kesanggupan
untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan
tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran
jasmani yang baik memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk
menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap
pembebanan yang banyak.
Menurut
Sajoto (1995:8-11) kondisi fisik atau kesegaran jasmani adalah satu kesatuan
yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Baik
peningkatan maupun pemeliharaannya. Disebutkan pula bahwa komponen kondisi
fisik meliputi: kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur,
kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan ketepatan. Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani
adalah perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melakukan pekerjaan
baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara perlu
mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih memadai.
Berdasarkan
beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran jasmani dapat
diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan
bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang
cepat seperti pada saat belum melakukan aktivitas.
Kesegaran
jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (healtah related fitness) terdiri
dari : daya tahan jantung paru (cardiorespiatory), kekuatan otot, daya
tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh. Pengertian kesegaran jasmani
sebagai terjemahan daripada kata “physical fitness” mencakup pengertian
yang luas atau kompleks, sehingga tidaklah begitu mudah untuk menyusun batasan
secara singkat dan tepat. Kita mengenal beberapa batasan yang antara lain
diutarakan oleh :
- Scott and French, Orang yang fit/segar adalah orang yang sehat, mempunyai
kemauan mengatasi pekerjaan sehari-hari dan masih mempunyai temaga
cadangan yang cukup tidak hanya untuk menghadapi keadaan darurat, tetapi
juga untuk mengisi waktu-waktu terluang.
- Thomas B Quikley, MD.Kebugaran atau Fitness adalah suatu kualitas
kondisi fisik yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi tantangan hidup
dari lingkungannya secara total , berprestasi dan memiliki fisik yang
sehat. Artinya, ia dapat menahan tekanan dari likungannya tanpa mengalami
kelelahan yang berlebihan dan masih memiliki sisa energi untuk bermain.
- Prof. Drs. R. Radioputro, Ditinjau dari sudut sosial
orang yang mempunyai “Physical fitness” dapat diartikan orang yang
mempunyai cukup kekuatan dan daya tahan untuk melakukan pekerjaannya
dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan dan mempunyai kemampuan untuk
mengisi kesukaran yang tidak terduga-duga dimana dibutuhkan usaha
jasmaniah yang biasanya tidak pernah dilakukan serta dapat
menikmati/dinikmati sebanyak-banyaknya waktu yang terluang.
- Hasil seminar kesegaran jasmani tahun 1971 di Jakarta, “Seseorang yang mempunyai
kesegaran jasmani dapat diartikan orang yang cukup mempunyai kesanggupan
dan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti”.
- Committee on Exercice America Heart Assosiation,memberi batasan kebugaran
jasmani (fitness) adalah kapasitas tubuh secara umum dalam
menghadapi kerja fisik baik dalam posisi bergerak maupun duduk dengan aman
dan efektif dan masih dapat memenuhi fungsinya dalam keluarga maupun dalam
masyarakat, serta dapat menikmati kegiatan rekreasi pilihannya tanpa
merasa kelelahan.
2.2 Fungsi Kesegaran Jasmani
Kesegaran
Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. Kesegaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan
tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Dari
hasil seminar kesegaran jasmani nasional pertama yang dilaksanakan di Jakarta
pada tahun 1971 dijelaskan bahwa fungsi kesegaran jasmani adalah untuk
mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan
dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam
pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.
Bagi
anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, dan kebugaran jasmani
bagi orang tua untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kekuatan otot
dan kepadatan tulang pinggang, punggung dan lutut. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas)
pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera, dll.
2.3 Daya Tahan Jantung dan Paru-paru
Daya
tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru
untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot
dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang
berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat. Daya tahan jantung paru
sangat penting untuk menunjang kerja otot dengan mengambil oksigen dan
menyalurkannya ke seluruh jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat
digunakan untuk proses metabolisme tubuh.
Kemampuan
jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada waktu
kerja dalam mengambil O2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya
keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan untuk proses
metabolisme tubuh. Pengukuran daya tahan jantung-paru dapat dilakukan melalui
test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test, dan Ergocycles test.
Klasifikasi daya tahan;
1. Daya tahan aerobik/aerobic
endurance; sistem pengerahan energi (menghirup, menyalurkan, dan
menggunakan untuk kontraksi otot) dengan menggunakan oksigen. Kebugaran aerobik
dibutuhkan oleh siapapun yang melakukan aktivitas dalam waktu yang lama dan
terus menerus, lebih khusus lagi bagi peserta didik yang diarahkan untuk
mengambil spesialisi cabang olahraga atletik nomor lari jarak menengah hingga
marathon. Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan,
jenis kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.
2. Daya tahan anaerobik/anaerobic
endurance; adalah merupakan istilah untuk menyebut cara kerja otot dalam
waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan oksigen. Kerja otot/kontraksi otot
timbul dari pemecahan ATP (adenosine triphosphate) di dalam otot yang
bersumber dari gula darah dan gula otot. Pemecahan ATP ini menimbulkan energi
dan ADP (adenosine diposphate), ADP yang ditambah PC (posphocreatine)
di dalam otot akan menjadi ATP yang baru. Pembakaran dalam sistem energi yang
tidak sempurna akan menyisakan asam laktat, jika asam laktat ini menumpuk
terlalu banyak di dalam otot, mengakibatkan kelelahan yang amat sangat dan rasa
pegal, bahkan bisa menyebabkan kram otot. Asam laktat tidak selalu merugikan,
sebab jika menyatu dengan oksigen, asam laktat akan kembali menjadi sumber
energi hingga terurai secara tuntas dan keluar menjadi carbon diokside
melalui proses pengeluaran nafas, dan ion-ion hidrogen melalui pengeluaran
keringat. Untuk mempercepat proses peleburan asam laktat ini diperlukan
pengguncangan (shaking), dan bisa dilakukan dengan lari-lari kecil (joging)
dalam waktu 15 – 20 menit sesuai dengan tingkat penumpukan.
2.4 Daya Tahan Otot
Daya
tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang
beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka
waktu tertentu.
Daya
tahan otot bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Pengukuran daya tahan otot
dilakukan melalui Push up test, Sit up test. Daya tahan otot mengacu pada suatu
kelompok otot yang mampu untuk melakukan kontraksi yang berturut-turut, atau
mampu mempertahankan suatu kontraksi statis untuk jangka waktu lama. Contohnya,
atlet yang melakukan push-up atau seorang ibu yang mengulek sambal.
Berikut
bentuk latihan push-up
Push-up
bertujuan untuk menguatkan kekuatan dan daya tahan otot lengan. Cara melakukan
:
1.
Siswa
posisi badan tertelungkup , kedua kaki dirapatkan dengan ujung kaki yang
ditempelkan pada lantai (untuk putra) dan kedua lutut ditempelkan ad lantai
untuk (untuk putri).
2.
Kedua
telapak tangan menumpu pada lantai disamping dada, jari-jari tangan menumpuk
kedepan dengan kedua siku ditekuk.
2.5 Kelenturan (fleksibilitas)
Fleksibilitas
atau kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan elastisitas
otot-otot, tendon dan ligament. Dengan demikian orang yang lentur adalah yang
memiliki ruang gerak luas dalam sendi-sendinya dan yang mempunyai otot yang
elastis.
Kelentukan
(fleksibilitas) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui
ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal tanpa dipengaruhi oleh
suatu paksaan atau tekanan. Kelenturan gerak tubuh pada persendian tersebut,
sangat dipengaruhi oleh : elastisitas otot, jenis sendi, struktur tulang,
jaringan sekitar sendi, tendon dan ligamen di sekitar sendi serta kualitas
sendi itu sendiri. Terkait dengan kesehatan, maka kelenturan merupakan salah
satu parameter atau tolok ukur kesembuhan akibat cedera dan penyakit-penyakit
sistem muskuloskeletal. Puncak kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas.
Kelenturan
penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot dan
dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah
mengalami cedera). Pengukuran kelentukan dilakukan dengan melakukan duduk tegak
depan (Sit and reachTest) Flexometer.
Kelenturan
menurut Kirkendall dkk (1980:248) adalah kemampuan tubuh atau bagian-bagian
tubuh untuk melakukan berbagai gerakan dengan leluasa dan seimbang antara
kelincahan dan respon keseimbangan. Secara umum, suhu badan dan usia sangat
mempengaruhi luasnya gerakan bagian-bagian tubuh. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kelenturan adalah ukuran kemampuan seseorang yang mempunyai
ruang gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan yang mempunyai otot-otot yang
elastis.
2.6 Kekuatan Otot
Kekuatan
otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau
sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Seseorang mungkin
memiliki kekuatan pada bagian otot tertentu namun belum tentu memiliki pada
bagian otot lainnya.
Pada
pengukuran kekuatan otot, yang diukur adalah kekuatan kontraksi volunter
maksimal (maximal voluntary contraction-MVC), di mana kekuatan otot harus
maksimal dan kontraksi tidak terjadi akibat rangsangan eksternal tetapi
benar-benar secara suka rela (volunter atau voluntary). Kekuatan otot dapat
diukur menggunakan dinamometer.
Klasifikasi strength adalah:
Kekuatan
maksimum (maximum strength); kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang
hanya mampu mengangkat sekali saja beban yang diberikan dan tidak mampu
mengangkat lagi tanpa beristirahat terlebih dahulu, atau dalam istilah
kebugaran biasa disebut sebagai 1 RM (1 repetition maximum). Pengetahuan
mengenai 1 RM ini akan sangat membantu untuk dapat mengembangkan tipe kekuatan
yang lainnya (kekuatan yang cepat (elastic/speed strength) dan daya
tahan kekuatan (strength endurance))
Kekuatan
yang cepat (elastic/speed strength); tipe kekuatan ini memiliki ciri
jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar dengan segera
(dalam satuan waktu yang kecil). Dalam istilah yang lebih umum kecepatan ini
dapat juga disebut daya ledak (explosive power)
Daya
tahan kekuatan (strength endurance); tipe kekuatan ini memiliki ciri
jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang-ulang
dalam waktu yang lama.
2.7 Bentuk-bentuk latihan
kebugaran jasmani.
Bentuk-bentuk
Latihan Kebugaran Jasmani
Berkenaan dengan pembinaan kondisi fisik
untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur kebugaran
jasmani tersebut antara lain : kekuatan, daya tahan otot jantung dan paru,
kelincahan, daya ledak (explosive power) dan kelentukan (fleksibilitas).
Unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut dapat dilatih dalam bentuk : circuit
training, interval training, jogging dan aerobic.
Pada modul penjasorkes Jilid 1 Semester
1 akan kam bahas bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani, meliputi :
(1) kekuatan,
(2) kecepatan,
(3) daya
tahan, dan
(4) kelentukan
² Latihan
Kekuatan
A. Hakekat Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk
melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tekanan.
Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi
fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan :
(1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap
aktivitas fisik dan
(2) kekuatan memegang peranan yang
penting dalam melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cidera.
B. Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran
v Latihan
kekuatan otot lengan,Tujuannya : menguatkan otot lengan ,Cara melakukannya :
1.
Mula-mula sikap badan jongkok, kedua kaki
sedikit rapat, kedua tangan lurus berada di antara kedua paha mendekati lutut,
telapak tangan terbuka, dan menumpu pada lantai.
2.
Kemudian sentuhkan pada ke bagian dalam
dekat dengan siku tangan.
3.
Lalu angkatlah kedua kaki ke atas secara
perlahan-lahan hingga lepas dari lantai, siku dapat berfungsi sebagai penahan
pada paha.
4.
Sikap ini dipertahankan selama 5 sampai
8 detik .
v Latihan
kekuatan otot lengan (push-up), Tujuannya : menguatkan otot lengan dan bahu.Cara melakukannya :
1.
Mula-mula tidur telungkup, kedua kaki
dirapatkan lurus dibelakang, ujung kaki bertumpu pada lantai.
2.
Kedua telapak tangan disamping dada, jari-jari
tangan menunjuk ke depan dan kedua siku ditekuk.
3.
Kemudian angkatlah badan ke atas hingga kedua
tangan lurus, badan dan kaki merupakan satu garis lurus.
4.
Lalu badan diturunkan kembali, dengan jalan
membungkukkan kedua sikut, badan dan kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh
lantai.
5.
Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang.
Selama 15-30 detik
v Latihan kekuatan otot perut (sit-up),
Tujuannya : menguatkan otot perut.
Cara
melakukannya :
1.
Mula-mula tidur terlentang, kedua lutut
ditekuk, dan kedua tangan ditekukkan di belakang kepala.
2.
Kemudian badan diangkat ke atas, hingga
dalam posisi duduk, kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
3.
Gerakan ini dilakukan sebanyak-banyaknya
(15-30 detik) lihat gambar 3 di bawah ini.
v Latihan kekuatan otot punggung (back-lift ,
Tujuannya : menguatkan otot punggung dan otot perut.
Cara melakukannya :
1.
Mula-mula tidur telungkup, kaki rapat dan
kedua tangan berpegangan di belakang
kepala.
2.
Kemudian angkatlah badan dengan dada tidak
menyentuh ke lantai.
3.
Posisi kaki tetap masih menyentuh pada lantai
agar kedua kaki tidak bergerak.
4.
Pergelangan kaki bisa dipegang oleh teman dan
dapat pula tidak dipegang.
5.
Gerakan ini dilakukan berulang-ulang
selama 15-30 detik
v Latihan kekuatan otot lengan dan bahu
(berjalan kedua lengan) Tujuannya : menguatkan otot lengan dan otot bahu. Cara
melakukannya :
1.
Latihan ini dilakukan berpasang-pasangan, satu
orang melakukan berjalan dengan tangan, dan temannya membantu memegang /
mengangkat kedua kaki teman yang melakukan tersebut.
2.
Latihan ini dilakukan berulang-ulang, secara
berganti-ganti (jarak tempuh berjalan dengan tangan antara 10-20 meter)
v Latihan kekuatan gantung siku tekuk (untuk
wanita) Tujuannya : untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan
bahu.Cara melaksanakannya :
1.
Siswa berdiri di bawah palang tunggal,
kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu, pegangan telapak
tangan menghadap ke arah kepala.
2.
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, siswa
melompat ke atas sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di
atas palang. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin.
Cara
penilaiannya :
1.
Hasil yang dicatat adalah waktu yang
dicapai siswa untuk mempertahan sikap gantung siku tekuk dicatat dalam satu
detik.
2.
Siswa tidak dapat melakukan sikap
tersebut maka ia dinyatakan gagal, dan diberi nilai nol.
v Latihan kekuatan gantung angkat tubuh (untuk
pria). Tujuannya : untuk mengukur
kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu. Cara melakukannya :
1.
Siswa melompat naik memegang palang
tunggal dengan kedua tangan selebar bahu.
2.
Sesudah tenang maka aba-aba mulai dapat
segera diberikan dan siswa mengangkat badan sehingga dagu melewati palang
tunggal (kepala menghadap lurus ke depan).
3.
Selanjutnya badan diturunkan kembali
sehingga kedua lengan betul-betul lurus dari badan bergantung seperti sikap
semula.
4.
Gerakan ini dilakukan berulang-ulang
tanpa istirahat selama 60 detik
5.
Angkatan dianggap gagal bila : ketika
mengangkat badan disertai ayunan, daya tidak sampai palang, ketika kembali ke
sikap permulaan kedua lengan tidak lurus.
v Latihan loncat tegak, Tujuannya : mengukur
daya ledak (explosive power) otot tungkai dan otot perut. Cara melakukannya :
1.
Siswa berdiri tegak dekat dinding, kedua
kaki berada dekat papan dinding di samping tangan kiri atau kanannya.
2.
Kemudian tangan yang berada dekat
dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskala,
sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.
3.
Kedua tangan lurus berada di samping
badan kemudian siswa mengambil sikap awalan denan membengkokkan kedua lutut dan
kedua tangan diayun ke belakang.
4.
Seterusnya siswa meloncat setinggi
mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan
dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada paapn skala. Tdana ini
menampilkan tinggi raihan loncatan siswa tersebut.
² Latihan
peningkatan kecepatan (speed)
A.
Pengertian kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan untuk
menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. (Muhajir 60: 2006).
Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi
dapat pula terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
B.
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain :
a) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter.
b) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai
lambat ) makin lama makin cepat).
c) Lari naik bukit
d) Lari menuruni bukit.
e) Lari menaiki tangga gedung.
1)
Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter Tujuannya : – melatih kecepatan gerakan seseorang
a) untuk mengukur kecepatan.
b) Perlengkapan :
v Lintasan yang lurus, datar, rata, tidak
licin, berjarak 40-60 meter.
v Bendera start, peluit, stopwatch, serbuk
kapur, formulir tes, alat tulis.
c) Pelaksanaan / cara melakukannya
adalah sebagai berikut :
v Siswa berdiri di belakang garis start dengan
sikap badan tegak dan kedua kaki dibuka.
v Kedua tangan di samping badan dengan sikap
berdiri, dengan salah satu ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis
start (aba-aba bersedia).
v Pada aba-aba “siap” siswa mengambil sikap
start berdiri siap untuk berlari.
v Pada
aba-aba “ya” siswa lari secepat mungkin menuju garis finish atau menempuh jarak
40-60 meter.
v Apa siswa mencuri start, atau mengganggu
lintasan lain maka tes harus diulang.
v Pengukuran waktu dilakukan pada saat bendera
di angkat (saat aba-aba “ya”) sampai siswa dapat melintasi garis finish.
d) Penilaian / cara penilaian
v Hasil
yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk menempuh jarak 40-60 meter.
v Angka dicatat sampai ber seratus detik bila
stopwatchnya digital, bila manual sampai persepuluh detik
2) Lari naik bukit (Up hill)
Tujuannya : mengembangkan kekuatan
dinamis (dynamic strength) otot-otot tungkai, kekuatan dinamis juga bisa
dikembangkan dengan lari di air, pasir atau lapangan yang empuk.
3) Lari menuruni bukit (Down hill) .Tujuannya :
melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.
² Latihan
Meningkatkan Daya Tahan Jantung dan Paru
Latihan yang dapat meningkatkan dan
mengembangkan daya tahan jantung dan paru banyak jenisnya antara lain : lari
jarak jauh, lari lintas alam, interval training atau latihan yang memaksa tubuh
untuk bekerja dalam waktu yang lama (lebih dari 6 menit). Dalam bagian ini akan
dijelaskan mengenai interval training.
Interval training adalah suatu sistem
latihan yang diselingi masa-masa istirahat. Interval training adalah acara
latihan yang penting dimasukkan dalam program keseluruhan. Bentuk latihan dalam
interval training dapat berupa lari (interval running).
Beberapa faktor yang harus dipenuhi
dalam menyusun program interval training antara lain :
1) Intensitas latihan (beban latihan)
Intensitas latihan yang telah kita
lakukan dapat dipantau melalui perhitungan denyut nadi, dengan cara meraba
pergelangan tangan tiga jari (jari tengah, jari telunjuk, dan lainnya). Cara
menghitung hasilnya adalah hitungan denyut nadi selama 15 detik dikalikan 4,
atau selama 10 detik dikalikan 6. Untuk mengetahui cukup atau tidaknya latihan
dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan tingkat
terangsangnya sistem kardio respirasi vasculer, sebagai pengaruh latihan.
² Latihan
Kelenturan / Kelentukan (Fleksibilitas)
A. Hakekat latihan kelentukan
Kelentukan diartikan sama dengan
keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian. Dengan
tujuan agar alat-alat pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa,
tanpa ada gangguan yang berarti (Muhajir: 62: 2006).
Menurut Nanang Sudrajat, kelenturan
adalah kelembutan otot dan kemampuannya untuk meregang cukup jauh. Sedang
menurut Agus Mukholid, kelenturan adalah batas retak gerak maksimal yang
mungkin pada sebuah sendi atau rangkaian sendi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kelenturan adalah suatu gerakan yang luas pada otot dan
persendian.
Ada
dua jenis latihan kelenturan yaitu :
(a) Latihan tismis
(b) Latihan statis
Latihan
ritmis adalah pola pergerakan ayunan dari putaran sederhana.
Tujuannya
: untuk mengembangkan kebebasan dan kehalusan gerakan.
Latihan
statis adalah gerakan yang dilakukan untuk merangsang sirkulasi darah.
B.
Bentuk-bentuk latihan kelenturan
Bentuk-bentuk latihan kelenturan sebagai
berikut :
1)
Latihan kelenturan otot leher, Tujuannya : melatih persendian dan otot leher ke
arah depan dan ke samping.
Cara
melakukannya :
v Mula-mula berdiri tegak dengan posisi kaki di
buka selebar bahu, kedua tangan di pinggang dan pandangan ke depan.
v Kemudian
miringkan kepala ke kiri dan ke kanan (2 x 8 hitungan).
v Anggukkan
kepala ke bawah dan ke atas (2 x 8 hitungan).
v Tengokkan kepala ke kiri dan ke kanan (2 x 8
hitungan).
v Putarkan kepala ke arah 1 arah sebanyak 8
hitungan dan kemudian putarkan kepala ke kiri sebanyak 8 hitungan. Lihat gambar
10. di bawah ini.
2)
Latihan kelenturan sendi bahu , Tujuannya : Melatih persendian dan otot
bahu. Meluaskan gerakan bahu. Cara melakukannya :
v Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dibuka
selebar bahu dan kedua tangan di samping badan.
v Kemudian rentangkan kedua tangan lurus ke
samping, lalu putarlah kedua tangan tersebut dari mulai putaran perlahan-lahan
kemudian cepat dan putaran kecil kemudian membesar.
v Gerakan ini dilakukan mulai dari gerakan
memutarkan lengan ke arah kiri sebanyak 8 hitungan.
3) Latihan kelenturan otot pinggang Tujuannya
: Meluaskan gerakan pada persendian dan
otot pinggang. Melenturkan otot-otot bagian pinggang.Cara melakukannya :
v Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dibuka
selebar bahu, kedua tangan di atas pinggang dan lakukan dengan membengkokkan ke
samping kiri dan kanan, secara bergantian sisi (4 kali ke kanan 4 kali ke
kiri).
v Letakkan
tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus dan ulangi dengan
membengkokkan ke samping, lakukan lagi ke sisi yang berlawanan (4 kali ke kanan
dan 4 kali ke kiri).
v Letakkan
lengan di atas pinggang dan lakukan putaran batang tubuh (4 kali ke kanan dan 4
kali ke kiri).
v Ulangi
putaran batang tubuh (4 kali ke kanan dan 4 kali ke kiri) lihat gambar 12 .
4) Latihan kelentukan sendi pinggul Tujuannya :
melenturkan sendi dan otot pinggul. Cara melakukannya :
v Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan
dan kedua tangan lurus di atas kepala.
v Kemudian ayunkan kedua belah lengan dari bawah
dengan cara menekukkan lutut sampai bengkok, lalu dilanjutkan / digerakkan
sampai ke atas kepala.
v Gerakan
ini dilakukan secara berganti-ganti dari atas ke bawah dan sebaliknya. (4 kali
hitungan).
5) Latihan kelenturan sendi lutut ,Tujuannya :
menguatkan persendian lutut. Cara melakukannya :
v Mula-mula
berdiri tegak, kemudian letakkan salah satu kaki berada di depan dan kaki yang
lain di belakang dengan lutut kaki yang berada di depan ditekuk
v Kedua
telapak tangan menapak / bertumpu di lantai, sejajar dengan kaki yang di depan.
v Kemudian
rengutkan pinggung ke bawah berulang-ulang dengan menggunakan pergantian posisi
kaki.
v Gerakan ini dilakukan ke depan dank e belakang
(2 x 8 hitungan)
6) Latihan kombinasi gerakan sendi pinggul,
pinggang, dan lutut (gerakan koordinasi).Tujuannya : koordinasi gerakan sendi
pinggul, pinggang dan lutut..Cara melakukannya :
v Mula-mula
berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan di samping badan.
v Kemudian beringkukkan badan ke depan, kedua
kaki lurus, kepala ditundukkan dan telapak tangan menyentuh tanah.
v Lalu
hitungan kedua, berjongkok, tumit di angkat dan kedua tangan lurus ke depan
sejajar dengan bahu.
v Hitungan
ketiga, kembali ke posisi yang pertama.
v Gerakan
ini dilakukan berulang-ulang (2 x 8 hitungan) .
7)
Latihan kelenturan pergelangan tangan.Tujuannya : melemaskan persendian otot
tangan. Cara melakukannya :
v Berdiri
tegak hati dibuka selebar bahu
v Kedua
tangan lurus di depan berpegangan tangan dengan posisi jari merapat diantara
jari tengan kanan dan kiri.
v Kemudian
putarkan pergelangan jari-jari tangan tersebut, sehingga kedua telapak tangan
menghadap ke atas kepala.
v Lakukan
gerakan tersebut sampai dengan 10 hitungan.
8)
Latihan kelenturan tungkai / punggung. Tujuannya : melemaskan tungkai /
punggung. Cara melakukannya :
v Lakukan
posisi jongkok selama 1 detik.
v Lakukan
posisi bungkuk, selama 3 detik
v Ulangan
masing-masing sebanyak 3 kali.
v Ulangan
kedudukan mencium lutut sebanyak 3 kali.
2.8 Tes kebugaran jasmani .
1. Pengertian tes,pengukuran dan
evaluasi
Tes
adalah suatu instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi
tentanag individu atau objek-objek. Pengukuran adalah proses pengumpulan
informasi, sedangakan evaluasi adalah proses penentuan atau harga data yang
telah dihimpun.
2. Fungsi tes dan pengukuran kebugaran
jasmani
² Mengukur kemampuan siswa.
² Menentukan status kondisi fisik
siswa.
² Menilai kemampuan fisik siswa.
² Mengetahui perkembangan kemampuan
fisik siswa.
² Sebagi bahan memberikan bimbingan
meningkatkan kebugaran jasmani.
² Sebagai salah satu penilaian
pelajaran jasmani.
3. Tes kesegaran jasmani
a)
Tes
berbaring duduk.
b)
Tujuan
: mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
c)
Alat/
fasilitas : lantai, palang tunggal,stop watch, dan formulir pencatatan hasil.
d) Pelaksanaan
1.
Siswa
berbaring diatas lantai, kedua lutut ditekuk 90 derajat.
2.
Kedua
tangan dilipat dan diletakkan dibawah kepala .jari diberkaitkan, lengan
menyentuh tangan.
3.
Satu
orang memegang dan menekan kedua pergelangan kaki agar kaki tiadak terangakat.
4.
Dengar aba-aba ya, siswa mengambil sikap duduk hingga kedua sikunya menyentuh paha kemidian
kembali ke sikap semula.
5.
Gerakan itu dilaksanakan berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik.
e) Cara memberi skor. Skor hasil tes
dinilai ketika siswa baring duduk dengan benar selam 60 detik. Gerakan yang
tidak benar di nilai 0.
2)Tes lompat tegak
a)
Tujuan
: mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai.
b)
Alat/
fasilitas : dinding papan bewarna gelap, berukuran 30-50 cm berskala ukuran
sentimerer digantung pada dinding denaga ketinggian 150 cm dan jarak antara
lantai denag papan 0. Serbuk kapur dan alat penghapus, formulir pencatat hasil.
c)
Pelaksanaan
1) Siswa berdiri tegak dengan dinding,
2kaki berada dekat papan dinding di samping tangan kiri/kanan.
2) Tangan yang berada dekat dinding
diangkat lurus keatas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga
meninggalkan bebas raihan jari.
3) Kedua tangan lurus berad disamping
badan. Kemudian siswa mengambil sikap awal dengan membengkokkan kedua lutut dan
kedua tangan diayun ke belakng.
4) Seterusnya siswa meloncat setinggi
mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan
dinding, sehingga meninggalkan bekas rihan pada papan berskala .tanda ini
menampilkan tinggi raih lompatan siswa.
d) Cara memberi skor
Ambil
raihan yang tertinggi dari tiga lompatan. Hasil tes lompat tegak, adlah hasil
raihan tertinggi dari salah satu lompatan. Contoh tinggi raihan tanpa loncatan
165 cm, sedangkan tinggi raihan loncatannya mencapai 220 cm, maka skor tegaknya
yaitu 220 cm - 165 cm = 55 cm
2.9
cara mudah agar tetap sehat
Cara
untuk mendapatkan agar tubuh tetap sehat sebenarnya tidak terlalu sulit dan
mahal untuk dilakukan. Banyak orang menganggap bahwa untuk memiliki tubuh yang
sehat dan bugar haruslah mengikuti aturan dengan melakukan olahraga dan
mengonsumsi makanan yang sehat. Apakah ini benar? Tentu saja iya. Namun tak
sedikit dari mereka justru lebih memilih aktivitas olahraga secara berlebihan.
Olahraga secara berlebihan tentu
tidak baik untuk kondisi badan Anda. Berikut ini cara lain untuk menjaga
kesehatan dengan beberapa tips berikut ini.
- Minum air yang cukup minimal 8 gelas/hari.
- Hindari duduk terlalu lama karena bisa membuat badan
Anda menjadi lebih lelah.
- Perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan agar
energi Anda tercukupi.
- Hibur diri supaya terhindar dari stres.
- Hindari merokok dan minuman berakohol.
Menurut
penelitian ada dua poin penting agar tubuh tetap sehat dan fit yakni menonsumsi
sayur-sayuran dan buah-buahan dan menghindari duduk yang terlalu lama pada satu
tempat contohnya pada saat di tempat kerja yang mengharuskan Anda untuk duduk
terlalu lama di tempat itu.
Tahukah
Anda bahwa salah satu pemicu yang menyebabkan munculnya penyakit mematikan
seperti kanker dan jantung malah diakibatkan dari kebiasaan duduk Anda yang
terlalu lama. Untuk mengimbangi hal tersebut, para ahli menyarankan agar selalu
mengonsumsi makanan sehat secara alami, sayur-sayuran hijau dan buah-buahan
misalnya. Dua makanan alami ini adalah pilihan terbaik karena Anda bisa
melakukan suatu pekerjaan sambil mengonsumsi buah-buahan yang sangat bermanfaat
untuk kesehatan tubuh.
Hubungannya
dengan minum air putih tentu sangat berpengaruh bagi tubuh Anda yakni untuk
membersihkan dan memberi nutrisi yang baik terutama pada sistem pencernaan,
dengan begitup makana dapat terserap dengan baik.
Dan
jangan lupa hindari untuk tidak merokok dan minum-minuman yang berakohol karena
hal ini sangat tidak baik kesehatan tubuh Anda. Selain dapat menyebabkan kanker
dan jantung juga bisa menyebabkan penyakit lain. Yang membuat hari tua Anda
semakin tidak sehat nantinya.
Untuk
memaksimalkan itu hiburlah diri sesekali dengan hal-hal yang membuat Anda
menjadi senang dan ringan. Ini tentu saja sangat membantu otak Anda menjadi
lebih fresh sehingga membantu penyempurnaan aktivitas sehat yang Anda
lakukan, perlu diketahui bahwa segala sesuatu pada tubuh diperintah oleh otak,
ketika otak kelelahan maka akan timbul stres sehingga sangat mudah penyakit
lain timbul dan masuk merusak tubuh.
Olahraga
adalah pilihan terakhir bagi seseorang untuk mendapatkan kesehatan, namun
apakah Anda memiliki waktu untuk berolahraga? Hal yang paling penting adalah
menjaga kebiasaan sehat yang sudah dijelaskan diatas. Langkah ini cukup mudah
untuk dilakukan dan dari alangan serta usia apapun.
Kebiasaan
ini juga sudah diterapkan dari berbagai negara-negara manju dimana tingkat
kesehatan pekerja khususnya kantoran yang cenderung menurut sebagai akibat
tingkat stres yang berlebihan akibat dari tuntutan kerja. Yang membuat jadwal
olahraga semakit sedikit bagi mereka untuk berolahraga sehinga cara seperti ini
adalah cara yang sangat membatu kesehatan tubuh agar tetap sehat.
Bab III
Penutup
3.1 Simpulan
Berdasarkan beberapa uraian di atas
dapat di simpulkan bahwa kesegaran jasmani dapat diartikan sebagai kemapuan
fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami
kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti pada saat
belum melakukan aktivitas.
Fungsi kesegaran jasmani adalah
untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya
tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam
pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.
Daya tahan jantung-paru adalah
kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale
dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara terus
menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam
waktu yang singkat.
Daya tahan otot adalah kapasitas
sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang
terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu. Daya tahan otot
bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Pengukuran daya tahan otot dilakukan
melalui Push up test, Sit up test. Fleksibilitas atau kelenturan selalu
dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan elastisitas otot-otot, tendon dan
ligament.
Kekuatan otot adalah tenaga, gaya
atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu
kontraksi dengan beban maksimum
3.2 Saran
Kesegaran
Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam
melakukan kegiatan sehari-hari, dan dengan berolahraga seseorang dapat
meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat
melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.Seseorang
tidak boleh melakukan olahraga bila sedang demam, punya penyakit misalnya
tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, kencing manis yang tidak
terkontrol, kelainan katub jantung.
Daftar Pustaka
Atmojo Biyakto Mulyono. 2007. Tes dan
Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani/ Olahraga. Surakarta : LPP dan UNS
Press.
Adriyanto, Agung. 2012. Kebugaran
Jasmani,[online],(http://agung-penjasorkes.
blogspot.com/2011/04/kebugaran-jasmani.html, diakses 29 Maret 2013